Serial Primbon 143

Watak Dasar Bayi
yang lahir pada 18 Desember s/d 25 Desember 2010

Raden Langkir (kiri) menghadap Batara Kala
Pohonnya adalah pohon Cemara dan Kayu Ingas
burungnya adalah burung Gemak atau burung Puyuh
(karya herjaka HS)

Selain berdasarkan hari kelahiran dan pasaran kelahiran, watak dasar bayi dapat dikenali berdasarkan wukunya. Ada 30 wuku yang masing-masing wuku mempunyai wataknya sendiri-sendiri. Setiap wuku berumur satu minggu. Sehingga keseluruhan wuku mempunyai siklus waktu 1 minggu x 30 = 30 minggu atau 210 hari. Pengetahuan tentang wuku disebut pawukon.
Bagi bayi yang lahir pada kurun waktu satu minggu ke depan, berdasarkan perhitungan bulan yang dihitung mulai dari Sabtu 18 Desember 2010 jam 18.00 atau jam 6 sore, sampai dengan Sabtu 25 Desember 2010, jam 18.00 atau jam 6 sore, masuk dalam wuku Langkir wuku yang berada pada urutan nomor tigabelas. Nama wuku Langkir mengambil nama dari anak Prabu Watugunung dan Dewi Sinta yang nomor sebelas. Wuku Langkir mempunyai watak dengan ciri-ciri sebagai berikut :

Dewa yang menaungi wuku Langkir adalah Batara Kala
Kelebihannya: pemberani, ditakuti orang
Kekurangannya: tidak memikirkan diri sendiri, cenderung nekat. Mempunyai watak iri dengki sehingga tidak dapat dijadikan pelindung
Pohonnya adalah Pohon Cemara menumpang di pohon Ingas, mempunyai watak hatinya panas, tidak baik didekati karena dapat terkena imbasnya. Orang yang berada dalam naungan Wuku Langkir tidak dapat diharapkan pertolongannya.
Burungnya adalah burung Puyuh. wataknya tidak takut kepada siapa pun termasuk musuhnya.
Bencananya : berkelahi dan kecurian.
Hari naas : Sabtu Pahing.
Hari baik : tidak menentu.

Untuk mencegah agar terhindar dari celaka perlu mengupayakan slametan. Caranya adalah membuat Nasi Gurih dengan cara diliwet/dimasak dengan cara di-dang (memakai kukusan), lauknya daging kambing dimasak lembaran, serta ikan air tawar dan gudangan mentah disertai doa keselamatan.
Selain itu, selama 7 hari pada saat siklus hari wuku Langkir tiba (saat ini tgl 18 -25 Desember 2010) yang bersangkutan tidak boleh diajak pergi ke arah tenggara, karena letak Kala berada di Barat Laut. Namun jika karena terpaksa harus pergi kearah tenggara dapat disiasati dengan cara, sewaktu ke luar dari pintu utama rumah arahnya tidak ke arah tenggara.
herjaka HS