Primbon Primbon Panggih

Primbon

Dua sejoli mengikat janji, merajut cinta di pelaminan (karya herjaka HS, JB 2009)
Serial Primbon 103
Panggih
Panggih adalah bertemunya pengantin puteri dan pengantin pria pada puncak upacara perkawinan. Jika pengantin pria masih jejaka dan pengantin puteri masih perawan disebut Tigas.
Upacara panggih dilaksanakan setelah pengantin pria mengirim sanggan. Upacara ini dilaksanankan di pendapa bagian depan yang disebut kuncung. Pengantin pria berjalan keluar dari pemondokan, digandeng disebelah kanan dan di sebelah kiri oleh orang yang dituakan, di payungi dan diiringi oleh pangombyong. Setelah sampai di depan pintu gerbang pawiwahan, pengantin pria berhenti menunggu datangnya pengantin puteri. Pengantin puteri dengan diiringi pangombyong keluar dari dalam kamar pengantin berjalan untuk menjemput pengantin pria di pintu gerbang.
Di dalam rombongan pengiring pengantin puteri ini, ada dua orang ibu yang ditugaskan membuang kembar mayang di perempatan terdekat dari tempat upacara panggih.
Ketika pengantin putri dan rombongan sampai di pintu gerbang upacara dalam posisi berhadap-hadapan dengan pengantin pria bersama rombongannya, kedua ibu yang menggendong kembar mayang dengan selendang tersebut berjalan terus melewati pengantin pria dan masing-masing menyentuhkan kembar mayang tersebut di badan pengantin pria. Kemudian kedua ibu tersebut terus menuju perempatan, untuk membuang kembar mayang.
Sementara kedua pengantin yang telah saling berhadapan tersebut mengambil gantal (daun sirih di isi jambe, digulung dan diikat dengan benang lawe wenang) yang telah disiapkan, untuk kemudian melaksanakan balang-balangan (saling melempar) gantal. Kemudian kuluk penganti pria dibuka seorang bapak yang dituakan, dan embun-embunnya (di atas dahi) ditetesi air tiga kali oleh seorang ibu yang dituakan. Pengantin putri jongkok di depan pengantin pria untuk memecah telur ayam serta mencuci kakinya pengantin pria dengan air bunga setaman, yaitu air yang diberi bunga mawar, bunga melati, bunga kenanga dan bunga kanthil yang sudah disiapkan oleh juru paes atau juru sumbaga.
Setelah selesai pengantin puteri lalu berdiri dibantu oleh pengantin pria dan berada di samping kiri pengantin pria. Keduanya bergandengan tangan, dan berjalan bersama menginjakkan kakinya pada pasangan sapi, atau rakitan yang dipakai untuk membajak sawah. Pengantin berdua dan pangombyongnya berjalan melewati pendapa, pringgitan, dan ruang tengah. Sesampainya di kobongan atau senthong tengah, pengantin berdua berjalan jongkok dan kemudian duduk berdampingan di depan kobongan. Tempat duduk pengantin berdua yang disebut dampar rinengga atau pelamian, di beri alas dua kain jarit yang dipakai pengantin pria dan pengantin wanita saat sebelum di paes. Kedua jarit tersebut di tutup dengan mori putih. Kemudian tempat duduk pengantin dan sekitarnya disebari bunga yang sedap serta harum baunya.
Untuk iringan gendhing pada saat pengantin pria dan rombongan berjalan menuju pintu gerbang upacara, dan sampai sebelum balang-balangan gantal adalah lancaran Bindri. Sedangkan untuk mengarak penganten, setelah upacara membasuh kaki, sampai pada di depan kobongan, memakai gending ladrang Pengantin
herjaka HS

Posting Komentar untuk "Primbon Primbon Panggih"

bulu perindu
Ilmu Pelet Ampuh
bulu perindu